Abadi Protesa Mata
Hubungi Kami 🙏 ladingMengirim pesan...

Informasi umum tentang protesa mata dan lensa penutup

  • Konsultasi melalui Internet
    Sebelum datang anda harus mengirim 2 foto, yang pertama kepala tegak pandangan lurus dari jarak 1 m. Untuk yang kedua tarik sedikit kelopak mata atas ke atas dan tarik sedikit kelopak mata bawah ke bawah dan ambil foto bola mata yang jelek atau rongga mata dari sekitar 30 cm. Supaya okularis bisa melihat kondisi awal anda dan memberi saran untuk apa yang bisa di lakukan. Jangan lupa matikan semua filter/"efek beauty" di telp anda.

  • Untuk anak-anak
    Sebelum datang orang tua harus meyakinkan anak di rumah.

  • Harus pergi ke okularis jika:
    • Memakai protesa dan mengeluarkan banyak cairan, terasa gatal, mengganjal, serta lengket pada bagian kelopak mata, maka ada masalah dengan protesa anda.
    • Protesa anda terdapat goresan atau kasar, mikroretak, berubah warna dari depan, dalam, belakang atau rusak, maka protesa harus diperbaiki atau diganti.
    • Protesa terlepas atau terbalik, maka rongga mata anda berubah.
    • Hasil esthetiknya kurang baik..

  • Resikonya tidak memakai protesa atau memakai protesa yang kurang baik:
    • Tanpa protesa, rongga mata dan kelopak mata kolaps, fornix bagian bawah mengecil dan hal tersebut tidak dapat dipulihkan, kecuali dengan operasi rekonstruksi yang sering gagal.
    • Protesa yang kurang baik dapat menimbulkan peradangan, kontraksi jaringan organik dengan retraksi kelopak mata dan entropion.

  • Operasi rekonstruksi untuk pemasangan protesa mata.
    Mata merupakan bagian dari otak. Enukleasi dan eviserasi adalah operasi sistem saraf pusat.
    - Enukleasi adalah operasi pengangkatan/amputasi mata.
    - Eviserasi adalah operasi pengeluaran isi mata. Sering mata diangkat terlebih dahulu, dikeluarkan isinya dan di kerok di atas meja operasi, dan dimasukkan kembali ke dalam rongga mata.
    Operasi enukleasi dan eviserasi menimbulkan banyak komplikasi seperti: sakit fisik, edema, pendarahan, sinekia, peradangan, retraksi jaringan kelopak dan rongga mata, jahitan yang lepas, implan yang mau keluar atau keluar, kista atau bulu yang tumbuh di dalam, entropion atau ektropion, kurang atau terlalu banyak bentuk, lemak yang meleleh (bisa sampai 50% beberapa bulan kemudian), sakit psikologis, ophtalmia sympatis (efek samping pada mata yang sebelah), kelainan anatomi seperti gagal fungsi kelopak atau otot dan salah posisi saluran air mata. Sering memerlukan operasi lagi dengan resiko yang tinggi lagi. Bisa juga infeksi nosokomial (5% sesuai OMS), full orbital nekrosis (semua leleh dan hilang, termasuk kelopak mata), syok bedah parah, phantom syndrome karena bola mata diamputasi.
    Ahli bedah memotong dan menjahit dan kadang-kala mengubah fungsi dasar organ secara permanen.

    Sudah tidak perlu operasi keraktomi/kornea untuk pasang protesa penutup bola mata karena tidak ada rasa dan tidak ada efek samping. Corneal surgery must be limited to its strict indications.

    Sebelumnya dan sampai saat ini masih perlu operasi kornea terlebih dahulu supaya pasien dapat di terima protesa mata palsu yang toksik buatan pabrik/ready stock atau lokal buatan tanpa teknik yang benar.

    Harus operasi enukleasi, eviserasi atau operasi kornea kalau tidak ada pilihan lain.

    Dengan pengetahuan ilmiah yang baru, evolusi teknik, dan biomaterial jumlah pasien yang operasi menurun dan jumlah pasien yang bisa pakai protesa penutup bola mata meningkat.

  • Setelah operasi rekonstruksi:
    • Setelah operasi ahli bedah akan memasang satu protesa yang transparan namanya konformator, gunanya untuk mempersiapkan tempat sebelum di pasang protesa permanen.
    • Setelah 2-3 minggu baru bisa dipasang protesa mata.

  • Protesa mata bio-kompatibel dapat diterima dengan baik oleh pasien, apabila kenyamanan pemakaian dan hasil esthetiknya optimal, dengan demikian protesa tidak dapat dibedakan dengan mata asli.

  • Sebelum membeli protesa mata anda harus teliti tentang transparansi, keaslian dan kualitas demi kenyamanan dan kepuasan anda sendiri.

  • Siapa okularis Abadi protesa mata
    • Michel Silvano SpM Okularis di PT Abadi Protesa Mata Medan. Michel Silvano lulus Orthoptist tahun 1995 di Universitas Kedokteran Bordeaux, sertifikat Optométrist tahun 1996, dan lulus Okularis di Universitas Kedokteran La Sorbone Paris. Michel ahli refraksi/optik, perawatan ambliopia, strabismus, low vision (mencegah dan perawat kebutaan), penyakit mata di negara tropis (DU Prof Dr Ph. Vérin), electrophysiology ocular (sertifikat dari klinik Sourdilles Nantes), rétinofotografi, skrining penyakit penglihatan pada anak-anak dan skrining retinopati diabetik.

      Michel mulai tertarik oleh protesa mata tahun 2002, dia membuka lab pilot pertama tahun 2003 di New Caledonia, Lab pilot ke 2 tahun 2005 di Sby dan mendirikan APM Sby pada awal tahun 2008.

      Michel berhenti melakukan konsultasi umum dalam bagian mata tahun 2014, untuk mengabdikan dirinya hanya pada protesa mata dan penelitian dalam protesa mata.

      Pada tahun 2021 Michel kembali mendirikan APM Medan di Samosir.
    • Diah Prasetyo Okularis di PT APM Surabaya. Ibu Diah masuk di APM Sby tahun 2008 dan bekerja dan belajar selama 9 tahun bersama Michel, sebelum mendapat Sertifikat Okularis.

  • Profilaksi dan konsultasi medis:
    Orang yang hanya mempunyai satu mata, tanpa atau dengan protesa harus pergi ke dokter mata untuk mencegah kebutaan, jika ada keluhan.